AstraSatu Indonesia

Teknologi Event

Evolusi Event Digital Membentuk Masa Depan Dunia Pendidikan dan Profesional

05 Dec 2024

Evolusi Event Digital Membentuk Masa Depan Dunia Pendidikan dan Profesional

Eventdigital daneventvirtual dewasa ini telah mengubah lanskap kehidupan sosial kita—yang awalnya merupakan solusinicheyang hanya digunakan sekelompok orang, kini sudah berkembang menjadi kebutuhan yangmainstream. Suka tidak suka, pandemi memang menjadi katalis transformasi ini. Fiturvideo conferencedanvideo callyang pada mulanya digunakan sebagai cara perusahaan dan sekolah tetap beroperasi selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) danlockdown, lama kelamaan berubah menjadi metode yang digemari untuk mewadahimeeting,workshop, kegiatan belajar, hinggaconference.

Faktanya,eventdigital telah terbukti menjadi solusi yang hemat biaya, hemat waktu, serta mampu menyokong audiens secara global, dibandingkan dengan acara fisik tradisional. Dampakevent digitalsecara moneter juga terpantau melonjak signifikan. Data dariGrand View Researchmenunjukkan, pasareventvirtual global disinyalir akan mencatat pertumbuhan hingga 20% per tahunnya dari 2025 hingga 2030, berpotensi menyentuh angka US$297 miliar di tahun 2030.

Di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam seputar bagaimana event digital merevolusi dunia kerja dan pendidikan, berbagai inovasi yang terjadi, hingga dampaknya pada industri secara keseluruhan.

Evolusi dunia profesional dan pendidikan dan katalisnya

Di masa lalu, dunia kerja dan pendidikan pernah sepenuhnya berpusat di ruang fisik—gedung kantor, aula seminar, dan ruang kelas. Kolaborasi membutuhkan interaksi antarmuka, dan kegiatan pembelajaran hanya terbatas pada buku pelajaran dan papan tulis.  Namun, sejak awal tahun 2000-an, ada beberapa disrupsi yang mulai membentuk era digital yang kita kenal seperti sekarang.

Di tahun 2002, MIT memperkenalkan platform bernama MIT OpenCourseWare yang menyediakan bahan perkuliahan MIT secara terbuka. Platform seperti GoToWebinar juga mulai memperkenalkan konsepwebinardan pelatihan daring di tahun 2006. 

Perkembangan teknologi memainkan peranan penting dalam transisi ini. Adopsi internetbroadbandyang terjadi secara masal di awal tahun 2000-an membuka jalan bagistreamingvideo dan audio, yang serta merta memudahkan adopsi kegiatan webinar danonline course. Peluncurantoolseperti Skype di tahun 2003 juga memberikan wadah bagi profesional dan tenaga pendidik untuk mengadakaneventvirtual.Toolseperti Google Docs juga mulai diperkenalkan di dekade ini, yang memungkinkan baik pekerja kantoran maupun pelajar berkolaborasi secaraonlinedanreal-time.

Namun, puncak adopsieventdigital terjadi pada pandemi COVID-19, yang mempercepat transformasi ini. Selama masa tersebut, perusahaan dan institusi pendidikan terpaksa melakukan pivot untuk tetap beroperasi, yang menjadi tonggak dimulainya penggunaan event digital secara lebih luas.

Eventdigital di dunia profesional

Eventdigital saat ini telah mentransformasi kegiatancorporate training, memudahkan akses bagi semua karyawan terlepas dari lokasi tempat mereka bekerja. Platform seperti LinkedIn Learning dan Coursera for Business menawarkan programupskillingyang dapat menyesuaikan kebutuhan unik setiap karyawan.

Di sisi lain,conferencevirtual juga memungkinkan profesional dari seluruh dunia untuk terhubung tanpa batasan ruang. Salah satu contoh yang sukses adalah Global Conference dari Startup Grind yang pivot ke formatonlinesemasa masa pandemi. Mereka memanfaatkan teknologinetworkingberbasis AI yang memungkinkan peserta untuk saling terhubung dengan peserta yang memiliki kesamaan minat dan tujuan. Hal ini efektif meningkatkan kualitas interaksi para peserta.

 

Eventdigital di dunia pendidikan

Dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari,eventdigital kini telah meredefinisi dunia pendidikan lewat berbagai inovasi teknologi. Platform seperti Google Classroom dan Zoom memungkinkan tenaga ajar untuk mengadakan kelas secaraonline. PlatformMassive Open Online Course(MOOC) seperti Coursera dn edX membuka akses ke bahan ajar level universitas ke pelajar di seluruh dunia.

Toolinovatif seperti lab virtual dan simulasi AR dan VR juga mulai marak diadopsi. Teknologi ini mampu membantu menjelaskan materi kompleks dengan lebih menarik dengan bantuan visualisasi. Sebagai contoh di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan mitrastartup edutechdi Indonesia telah mengadakan serangkaian pelatihan pengajaran berbasis AR dan VR di berbagai daerah di Indonesia untuk menyokong adopsi teknologi ini.

Tantangan dan adaptasi di ranah profesional dan pendidikan

Meskipuneventdigital menawarkan banyak perubahan dan fleksibilitas dalam kegiatan sehari-hari dunia profesional dan pendidikan, ia tidak terlepas dari berbagai tantangan. Salah satu tantangan paling umum dalam kegiataneventdigital adalah fenomena “Zoom fatigue”yang kerap menyebabkan hilangnya fokus dan berkurangnya partisipasi peserta dalam sesimeetingvirtual atau kelasonline. Hal ini rentan terjadi  setelah peserta mengikuti rangkaian acara berdurasi panjang yang berlangsung berhari-hari. 

Di sektor pendidikan, masalah yang kerap terjadi—terutama di negara dengan wilayah yang luas dan masyarakat yang tersebar tidak merata seperti di Indonesia—adalah adanya kesenjangan teknologi. Tidak semua peserta didik, khususnya di wilayah luar Indonesia, memiliki akses teknologi atau akses internet yang memadai untuk menyokong kegiatan belajar mengajar secaraonline. Lebih lagi, pembelajaran virtual tidak memiliki kadar interaksi sosial yang sama seperti yang terjadi di ruang kelas. Hal ini berdampak pada kurangnya motivasi dan minat belajar peserta didik.

Beberapa cara dapat dilakukan untuk menyikapi berbagai isu ini. Untuk kasus fenomenaZoom fatigue, penyelenggaraeventdigital dapat menghadirkan elemen gamifikasi,pollinginteraktif, dan memecah peserta menjadi kelompok diskusi yang lebih kecil untuk menjaga minat keikutsertaan dan meningkatkan partisipasi. Kedua sektor juga dapat mengimplementasi konsephybridyang menggabungkan pendekatan kolaborasi tatap muka yang efektif serta fleksibilitas dari kegiatan secara daring.

Masa depanevent digitalpada dunia kerja dan pendidikan

Selepas masa pandemi, masa depan dunia kerja sepertinya akan tetap mengarah pada solusihybridyang menggabungkan kolaborasi tatap muka dengan lingkungan kerja yang fleksibel dan ramah akses. Konferensi virtual,webinar, dan platform pembelajaranonlinebakal terus tumbuh; memungkinkan karyawan dari berbagai belahan dunia untuk terhubung lebih lancar. 

Dalam ranah pendidikan, pemanfaatan teknologi AR dan VR akan menyebar lebih luas, menawarkan materi pembelajaran yang lebihimmersive. TeknologiArtificial Intelligence(AI) juga akan berperan penting dalam masa depan kegiatan belajar mengajar. AI memungkinkan materi belajar yang terpersonalisasi menyesuaikan gaya belajar setiap peserta didik. Batas antara pendidikan formal dan nonformal akan semakin menghilang, memungkikan pendekatan yang lebih fleksibel dalam pengembangan berbagai kompetensi di bidang akademis dan nonakademis.


 

Tidak diragukan lagi,eventdigital,eventvirtual telah mengubah cara kita dalam bekerja dan belajar. Dari pelatihan daring dalam ranah profesional sampai pengalaman belajar yangimmersive,berbagai inovasi teknologi di bidang ini akan terus berlanjut mengikuti kebutuhan zaman.

Artikel Sebelumnya